Huaaaaaaaa....
Akhirnya sampe juga the beautiful present from pria berhati rubik.
Thx ya...and now u screw up my plan........old plan actually..

Ya sudah...
Must think harder later...

Well....
Benda cantik itu berhasil mengambil hati saya. Antusias saya meninggi dan jadi makin sering untuk memutarnya ke kanan ke kiri ke atas ke bawah (ket: blm apal algo :p ) hingga mission complete. Dan akhirnya berhasil! Tembus 3 menit (aduh! Kemana aja.....yg lain tuh udah maen detikan :D )...yah rencana pria itu berhasil, saya lebih bersemangat....tapi tetap belum memutuskan untuk ikut dalam kompetisi rubik Indonesian Open :p bener-bener ga PD!! I’m sorry.....

Btw, akhirnya indonesian open itu bnr2 akan terlaksana. Dengar2 sih para rubikers profesional dunia akan bertandang ke negeri ini. Pasti seru banget....untuk informasi lebih lanjut dapat di lihat di sini.

Selain itu...
Tertarik untuk memiliki rubik original (2x2, 3x3, dll) tapi belum nemu tempat yang menjual?? Memang sih rada langka.... dulu saya nyari rubik susahnya minta ampun, sekali dapet...itu ga bertahan lama (rusak) mungkin karena aspal ..atau... karena keseringan di banting :p tapi....sekarang bisa lebih mudah untuk memilikinya, Salah satu seorang rubiker handal bersedia untuk membantu anda memilikinya (dan ini original ). Di situs ini anda dapat memesan rubik yang anda inginkan.

Dulu...saya sempat belajar cara ngesolve rubik pada situs ini. Tapi...bingungnya setengah mati :p dan setelah saya melihat di sini, terasa lebih mudah. So.. bagi anda yang tertarik untuk belajar rubik...bisa dilihat di sini...di situ seru deh, soalnya ada cara berdasarkan algoritma (dengan cara membaca notasi geraknya) dan ada juga yang mengajarkan dengan cara gambar (hehehe ini sih saya bgt ) benar-benar bagus banget untuk pemula.

mmm...jadi ingat kata-kata si pria berhati rubik :
mari kita memasyarakatkan rubik dan merubikkan masyarakat

(numpang pake quotenya ya pak...)






Tiga bulan sudah pernikahan itu berlangsung….dan sejauh mata saya memandang …mereka sangat harmonis dan bahagia. Tidak pernah terdengar sedikit pun keluh kesah mengenai pernikahannya. They look perfect and match each other.

Tetapi setelah memasuki bulan ke-2..tepatnya tanggal 9 January 2009, cobaan itu datang. Kesehatan sang Istri menurun hingga kemudian dokter pun memvonisnya sebagai penderita gagal ginjal yang mengharuskannya untuk cuci darah.

Berita ini bagaikan petir yang menyambar di siang hari bolong. Sang istri adalah sahabat saya. Dan saya sangat terpana akan berita nyata itu yang kemudian memunculkan tanya dalam hati saya “ bagaimana bisa hal ini terjadi? Padahal mereka baru merasakan manisnya biduk pernikahan? “

Resah dan gelisah menghantui perasaan saya hingga akhirnya saya menyarankan untuk pindah ke dokter lain dengan asumsi mungkin saja sang dokter yang memvonis itu salah diagnosa. Sang istri pun mengikuti saran tersebut walaupun dy tidak pergi ke dokter lain melainkan ke pengobatan alternative.

Setelah + 1 bulan dy menjalani pengobatan alternative tersebut, akhirnya sang istri pun bekerja kembali. Di kantor, saya dan teman-teman sejawat sempat bingung, karena cukup kaget dengan kondisinya yang sekarang, keadaannya menurun. Terlihat bahwa kaki dan mukanya mulai membengkak. Jujur…waktu itu kami semua tidak tahu harus berbuat apa hingga akhirnya saya menyarankan kembali untuk mengecek ke dokter lain, tetapi seperti biasa sang istri tersebut tidak mau dan tetap kekeuh untuk menjalankan pengobatan alternative tersebut dan meyakini bahwa alternative itu akan dapat menyembuhkannya.

Tepat ditanggal 24 february 2009 kemaren…saya mendapatkan berita yang sangat mengguncang. Sang istri anfal dan dokter mengambil tindakan untuk langsung melaksanakan program cuci darah tersebut. Sedih dan shock itu ada. Terlebih lagi ketika saya dan teman-teman menjenguknya di rumah sakit pada ruangan ICU. Tak bisa tertahankan rasa sedih itu memuncak. Kondisinya sudah berada sangat mengenaskan. Selang-selang menyelimuti sekujur tubuhnya, suara yang menggetar dan terdengar lemah. Bunyi alat2 di samping tubuhnya menambah rasa takut dan membuat bulu kuduk merinding. Dy terbaring lemas, pucat dan sedih. Tak tega rasanya melihat keadaan terburuknya seperti itu.

Tp saya harus kuat, saya tidak boleh menangis didepannya. Dengan segenap kekuatan, saya berusaha untuk tersenyum menceritakan kejadian kejadian yang lucu dan konyol. Saya ingin menghiburnya, membuatnya tertawa dan usaha itu membuahkan hasil. Akhirnya saya melihat senyum itu…suara tawa itu….walau masih terdengar lemah. Dan kemudian terbesit tanya dalam hati “ apakah saya berhasil menghiburnya?”.

Selang satu minggu kemudian, dy masih dirawat di rumah sakit tersebut dan sudah terlihat agak baikan (dibandingan saat di ruang ICU) setelah beberapa kali cuci darah (yang notabenenya adalah tiap hari cuci darah). ketika sudah terlihat agak segaran, dokter menyarankan untuk cuci darah seminggu dua kali. Sangat mencengangkan mengingat jenjang waktu cuci darah yang tidak jauh tersebut.

Hari ini, saat menulis ini, sang istri sedang menjalankan operasi kecil di lengannya untuk tempat cuci darah yang baru karena sebelumnya tempat yg lama ( paha ) akan di tutup…
Entah sudah berapa Rupiah yang keluar untuk semua biaya ini. kesembuhannya pun blm tentu sembuh total karena dy akan terjerat dengan system cuci darah itu seumur hidup.

Adilkah ini untuknya??? Hanya satu bulan merasakan kebahagiaan pernikahan yang sempurna? Hanya doa yang bisa saya berikan untuk kesembuhannya… walau qt beda agama, beda RAS tapi…doa itu akan sampai untuknya.

“cepat sembuh y ci… gw kangen sama loe… nda ada lagi yang gangguin gw saat jam kerja… nda ada lagi yang ngajak gw ngobrol saat jam kerja… nda ada lagi yang ngasih gw cemilan saat gw kelaperan disiang hari… nda ada lagi org yg ngejekin gw tentang kerjaan…. Gw harus nanya ma sapa lagi donk tentang kerja di kantor ini karena yg tersisah hanya 3 orang yg punya otak dangkal permanent, nda mungkin donk gw nanya ma mrk???!!!! susan sembuh donk dan kerja lagiiiii……”

Note:
- Based on true story of Our Beloved Friend " Suzana "
- Created by Erawati Siti Sundari Dachlan (Era)
- Editing by Rydisa




Jiwa yang tiada abadi..karena ini semua adalah milikNya..
Kebahagian besar yang datang harus sirna
Dengan terpaan ombak yang menghempas
Kaget dan Ingat akan KebesaranNya…
Sabar dan pasrah yang ada

Dia si wanita berhati surga..
Penenang jiwa
Penyemangat dan perintis harapan
Terbaring dengan seserup nafas
Dengan bermacam-macam selang yang menyakiti tubuhnya
Suara yang bergetar lemah
Serta bunyi mesin yang menyayat hati
Pedih dan mengilu

Agama dan keyakinan boleh berbeda
Ras dan Suku pun tak sama
Tapi……
Doa itu akan sampai
Dan akan selalu terperanjat untuknya

Ci….cepat sembuh ya ..
aku yang janji akan SEKALI ku
anak-anak mu yang berusaha untuk tidak dangkal permanent
dan ayah kita yang menyebalkan itu…
kami semua merindukanmu…



(Rydisa)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gerhana itu datang
Ketika dihadapkan pada dua cinta,
cinta yang sama-sama bernyawa

Bercerita tentang cinta, adalah keindahan.
Meski terkadang, ada air mata, luka, duka, kebimbangan, atau bahkan nyawa sekalipun!

Api dan es yang bertolak
akan membelah … menyeret …
Memaksa untuk segera memilih ?????
belahan mana yang sanggup memagut erat kehidupan
mencabik-cabik kalbu jadi serpihan luka.

Hati memilih …
Meski pedih mengiringi,
untuk tetap bergeming
yang mampu menjadikan keabadian dalam genggaman,
es yang dingin telah menyentuh di kedalaman hati yang tak terukur

semoga tetap sabar dan ikhlas menjalani semua ini
yakin akan kebesaran NYA
kami semua menunggu tawa, cerita, dan canda mu…..
Doa kami menyertaimu



(rhulie jakaria)

----------------------------------------------------------------------------------------

Pernikahan yang berjalan harmonis
tidak pernah ku mendengar sesuatu yang buruk akan ikatan itu
benar benar mereka yang menikmatinya

tetapi dibulan ke 2 pernikahannya
dia mendapatkan kenyataan dirinya sakit..

hari demi hari …. waktu demi waktu….
Dia lalui , dan dia terbaring di ruang itu !!! dengan alat alat yang cukup menakutkan dan membuat miris untuk melihatnya….

hanya cerita dan tawa yang bisa ku sisipkan diantara sakitnya itu
agar dia tersenyum untuk kami
sedih….pilu….harapan dan harapan yang senantisa hinggap setiap saat di hati

hanya doa yang senantiasa ku berikan untuk kesembuhannya
agar dia kembali di tengah2 kami
untuk segera berbagi kasih dengan kami

cepet sembuh
kangen ini senantiasa ada diantara asa diriku



(Er4)