"Takutku itu khayalan semata.."

Sekelebat imajinasi yang tak dapat ku cegah....
seakan aku takut mendekat ....
tapi aku pun tak kuasa menjauh..
Kamu adalah canduku...


Pedih yang terasa biasa...sakit itu seperti udara...selalu ku hirup agar aku tetap hidup. Ku coba bertahan sejak itu. Sejak kau menjauh dan bertindak kejauhan. Jenjang waktu yang tidak sebentar dan itu tak mengubah satu pun rasa di hati. Hingga kamu datang lagi. Berjalan dengan nada kaki kepastian disertai senyumku yang bukan lagi pilihan untukku dan senyummu yang membuat waktu seakan berhenti.

Kesempatan ku adalah menikmati disetiap detiknya. Entah harus beribu kali atau bahkan lebih agar aku bisa melihat wajahmu. Merekam setiap goresan dari tiap sudut muka yg ku sukai itu. Suara tawa serasa menghantui disetiap sudut ruang. Ramai dengan celotehku dan celaanmu. Aku menyukainya dan aku merindukannya Waktu yang telah hilang dan tergantikan dengan sangat baik

Hari itu telah kembali...





Meja itu basah lagi....tepat di atas bidak2 keyboard itu terlihat serpihan air setetes demi setetes. Bingkai jendela mata itu telah terbuka...mungkin tekanannya terlalu keras dari dalam. Hatinya sakit...marah dan sedih....

Kenapa tidak terbaca?? Apa mau ku?? Apa maksud ku?? Tidak untuk semua masalah ..tidak untuk semua cerita...cukup kali ini, cukup satu ini...kamu lebih memilih untuk berpaling...kamu lebih suka untuk mengikuti apa kata hatimu. Kata hatimu yang tidak bisa mengerti aku. Kesalahan terbesar ku adalah membuat Ilusi atas semua ini. selusin Ilusi Tentang mu dan tentang kita.

Harus sekali lagi..hilang ....dan menjauh...terputus ....kenapa mesti kamu?? Sesuatu yang aku terima apa adanya. Sesuatu yang tidak ku sentuh tapi ku nikmati. Sesuatu yang seperti udara yang segar dan siap ku hirup sepuasnya...
sekali lagi...itu hanya Ilusi.......

Memang tidak seNyata yang terbayangkan..
Tapi... Keindahan abu2 yang menyala itu akan tetap senyala dengan ceria hidupku..