Ku ambil benda mungil persegi tipis itu..dan ku tekan kata delete untuk beberapa lagu yang selalu menemaniku akhir-akhir ini dengan berharap agar dapat mengurangi luka yang baru saja hinggap dan menyesakkan dada. I’m Yours adalah lagu pertama yang ku pilih, kemudian……Dear God serta di ikuti lagu-lagu berikutnya. Satu persatu lagu itu menghilang. Lagu-lagu itu…lagu yang mengingatkan aku padanya. Lagu kesukaan Ris…lagu yang membuat kita bisa berjam2 membahasnya dan menjadi telat keesokkan harinya.

Ternyata tidak gampang memang, tidak semudah itu…harusnya api itu sudah padam dari pertama, aku yang kekeuh untuk terus bermain dan lihat……beruntunglah aku menyadarinya sebelum api itu membesar dan menorehkan luka di tiap pemain lainnya, cukup satu pemain saja yang terluka ku rasa.

Sakit…..seberapa lama rasa itu akan hinggap??? Sementara sakit yang terdahulu lukanya masih membekas. Belum ganti kulit dan banyak kulit baru yang belum menumbuh. Ini memang bukan yang pertama kali, harusnya bisa lebih tough lagi…bisa lebih kuat lagi…tidak boleh tidak, harus bisa……dan Insya Allah ini yang terbaik. Mungkin..dy tidak menyadarinya….dan tersengat api juga, tapi api yang lain kan?? bukan api yang itu?? pasti kamu akan cepat sembuh dibandingkan aku. Kamu akan cepat bisa tertawa dan melangkah menjauh.

Ada sepenggal pesan untukmu…
Tolong potong rambut itu, sesuatu hal yang sudah lama ingin ku katakan tapi ku tak bisa. Jangan merasa dirimu adalah Fabio Canavaro…itu sangat tidak bagus, jadi all the hairy itu tidak cocok untukmu. Kamu sudah terlihat keren dengan menjadi dirimu sendiri. Dan posisikan dirimu sebagai seorang Adam……agar kamu bisa memposisikan wanita sebagai hawa. Serta Bahagialah…..

Tanpa terasa…..lagi2 hidung ini memerah dan paper di mejaku menjadi basah…..
ku raih tisu di depanku dan berbisikku dalam hati …
setidaknya sisakan tempat tegar untukku….



0 comments: