Aku tahu itu kamu.. aku tahu apa yang telah kamu lakukan.

Dy mengelak! dy bilang tidak! dengan sorot mata yang sangat tidak kusukai itu! mungkinkah aku harus diam saja, anggap semua angin lalu.. atau hanya berfikir bahwa itu orang gila nyasar?

Aku masih ingat pertemuan pertama kaliku dengannya. Dy dengan muka lugunya itu, oh yah... aku terperangkap dengannya sejak saat itu. Kemudian ku coba untuk menangkis semuanya. Kenyataannya makin hari aku makin terjerat olehnya. Suara itu, hidungnya yang ranum, bibir merahnya, matanya indahnya, oh...my lovely puppy eyes. Makin hari aku makin jatuh padanya dan kurasa...ini tidak akan berhasil, lambat laun aku akan mulai bersaing dengan yang lain. Ini yang tidak sangat aku suka.. bersaing... aku selalu berusaha menghindari itu.

Kemudian hingga suatu waktu, tiba-tiba dy mengatakan sesuatu kepadaku. Mengatakan sesuatu dengan gilanya. Kamu dengan ocehanmu itu. Aku mendengarnya sambil memejamkan mata dan berkonsentrasi atas pengakuanmu itu, merekam setiap pembicaraanmu dan mencari tahu siapa pemilik gelombang suara yang sedang ku dengar.

Dan sekarang. Tepat dihadapanku. Kau berkata sesuatu yang menusukku. Menggunakan berbagai alibi untuk menutupinya. Bola mata yang sangat kucinta itu, yang membuatku terhipnotis beberapa detik saat menatapnya, berubah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan, aku benar2 ga suka melihatnya. Inikah warnamu? ketika kau mulai membuka topeng itu? Kau berdalih, memberontak! penyangkalan yang sangat lucu bagiku, kau bertingkah aneh!

Kamu tahu? aku ga akan pernah lupa, takkan lupa walau kamu menyangkal ratusan kali, aku ga akan pernah lupa akan nafas suara itu, aku yakin...aku tahu dan aku sadar bahwa.... itu kamu.

Dan satu hal yang perlu kamu tahu... aku tidak merekayasa semua ini. aku tidak gila!

0 comments: